11 Cara Menerapkan Inspirasi Desain Jepang untuk Hunian Anda

Ovan Zaihnudin – Homify Ovan Zaihnudin – Homify
Rumah Ibu Siska, SEKALA Studio SEKALA Studio Casas unifamilares Ladrillos
Loading admin actions …

Setiap tradisi pasti berciri khas unik, cantik, sekaligus eksotik. Begitu pula dengan gaya arsitektur dan interior Jepang yang punya karakter menawan.

Anda sudah berada di laman yang tepat jika sedang mencari inspirasi desain Jepang untuk hunian. Terdapat 11 elemen khas dari rumah Jepang yang bisa diterapkan di properti milik Anda sendiri. Apa saja elemen yang dimaksud? Berikut uraiannya.

1. Gaya Minimalis

Jangan mengira bahwa gaya minimalis cuma identik dengan Skandinavia. Orang Jepang sudah menerapkannya di ranah hunian sejak ratusan tahun lalu.

Desain rumah Jepang begitu bersih, rapi, dan teratur. Estetikanya bertumpu pada garis-garis tegas di setiap elemen, mulai dari batas area sampai bentuk furnitur. Tidak ada sesuatu yang berlebihan. Jumlah perabot di dalam rumah relatif sedikit, itupun biasanya dapat digelar-simpan sesuai keperluan.

2. Menyatu dengan Alam

Tradisi Jepang, seperti halnya bangsa-bangsa lain, selalu memiliki penghargaan lebih terhadap alam. Dalam ranah arsitektur interior, gagasan tersebut diwujudkan dengan cara menjadikan alam sebagai bagian dari rumah.

Itu bisa sesederhana menempatkan pot tanaman indoor sebagai spot rileks dan dekorasi. Atau sekalian membangun taman di dalam rumah seperti pada gambar di atas. Vegetasi bonsai atau bambu memang khas Jepang, tetapi tanaman jenis lain pun tidak masalah.

3. Dominan Kayu & Bambu

Tak harus berupa taman. Alam bisa pula dihadirkan lewat sentuhan kayu. Rumah tradisional Jepang sendiri dominan unsur kayu dan bambu. Struktur rangka, dinding, lantai, pintu, sampai furnitur, mayoritas terbuat dari kayu dan bambu, atau kombinasi antara keduanya.

Coba tengok inspirasi desain Jepang pada gambar interior di atas, di mana warna permukaan kayu mendominasi ruangan. Bidang-bidang papan bermotif natural itu memunculkan kehangatan yang berkarakter khas negeri Sakura.

4, Tone Warna Natural

Demi menyelaraskan hunian dengan kondisi alam, rumah Jepang biasanya juga menerapkan warna-warna natural. Itu bisa muncul dari motif kayu yang dipakai pada banyak bagian interior, atau penempatan tanaman hias indoor seperti telah disinggung sebelumnya.

Selain itu, bagian lantai dapat pula memanfaatkan permukaan ubin bercorak abu-abu yang lembut. Panel kertas berwarna opaque dapat digantikan dengan dinding beton berlapis cat putih kusam. Itu bisa menjadi alternatif lain untuk memperoleh nuansa natural serupa, meski tanpa menggunakan material yang sama.

5. Hadirkan Cahaya Alami

Lagi-lagi, alam berperan penting dalam menghadirkan suasana nyaman khas rumah Jepang. Hunian orang Jepang umumnya memiliki jendela berukuran lebar guna memaksimalkan sinar matahari masuk ke dalam rumah.

Anda juga perlu mengakomodir limpahan cahaya alami ke seluruh ruangan. Bisa dengan menerapkan cara yang sama, atau menambahkan skylight untuk meningkatkan kecerahan di ruangan-ruangan tanpa jendela.

6. Ruangan-ruangan Terbuka

Selain jendela dan skylight, alternatif berikutnya untuk menambah masukan cahaya alami adalah dengan cara membuat ruangan-ruangan terbuka. Tidak ada sekat, berarti bidang area tersebut lebih lapang, terang, sekaligus intim.

Ruangan terbuka memberikan banyak keuntungan lain. Seperti mempersingkat pengaturan tata letak furnitur, serta perawatan dan kebersihan, juga memudahkan Anda dalam mengawasi aktivitas anak-anak.

7. Furnitur Lesehan

Prinsip minimalis begitu kental di hunian khas Jepang. Tidak mengejutkan apabila pilihan perabotannya pun mengutamakan nilai praktis. Anda tentu pernah melihat bagaimana orang Jepang menjamu tamu di ruang makan yang dilengkapi perabotan, berupa ba

ntalan duduk dan meja rendah untuk lesehan. Atau bagaimana mereka tidur di atas matras yang bisa digulung dan disimpan setelah bangun untuk beraktivitas. Pertanyaannya, beranikah Anda mengadopsi cara hidup sederhana semacam ini?

8. Pintu Geser

Pintu geser tidak memakan ruang selebar pintu ayun, itulah mengapa prinsip minimalis hunian Jepang menerapkannya. Pada rumah-rumah tradisional, pintu-pintu antar ruangan berupa panel kertas berbingkai kayu yang posisinya mudah disesuaikan, tergantung luas ruangan yang diinginkan untuk keperluan tertentu.

Sementara pada rumah modern, kertas biasanya diganti dengan panel kaca. Tujuannya adalah agar masukan cahaya alami ke dalam rumah lebih melimpah.

9. Koridor Fungsional

Inspirasi desain rumah Jepang berikutnya adalah bagian koridor masuk, atau orang sana menyebutnya genkan. Lorong pendek ini merupakan tempat untuk mempersiapkan diri sebelum masuk rumah. Biasanya menjadi tempat melepas alas kaki agar ruangan terjaga kebersihannya. Atau dalam aplikasi yang lebih aktual, genkan dilengkapi pula dengan wastafel cuci tangan.

Bagian-bagiannya terbagi menjadi dua dengan pintu luar dan pintu dalam. Lantai setelah pintu luar cenderung lebih rendah daripada lantai di depan pintu dalam. Jika tidak, biasanya dibedakan dengan motif atau material lantai.

10. Bak Mandi Spesifik

Inspirasi desain Jepang selanjutnya berada di bagian kamar mandi. Kamar mandi rumah Jepang dilengkapi bak berendam yang dinamakan dengan ofuro, secara harfiah berarti mandi. Bentuknya lonjong cenderung lingkaran, atau persegi tegas sama sekali. Relatif kecil, tetapi cukup dalam untuk meletakkan tempat duduk bagi mereka yang ingin berlama-lama berendam.

Fitur satu ini ditujukan untuk relaksasi tanpa perlu keluar rumah. Gemericik cucuran keran, air hangat, serta suasana kamar mandi hening akan memicu ketenangan.

11. Hadirkan Ketenangan

Segala hal yang telah disebutkan pada poin-poin di atas, tujuan satu-satunya adalah supaya penghuni rumah dapat merasakan ketenangan. Itulah kenapa inspirasi desain Jepang begitu mengutamakan unsur alam, dengan kerapian, kebersihan, dan kepraktisan yang diatur sebaik mungkin. Ketenangan akan memberikan efek positif jangka panjang bagi penghuni rumah. Baik dalam menjalankan kesibukan maupun saat bermeditasi.

¿Necesitas ayuda con tu proyecto?
¡Contáctanos!

Destacados de nuestra revista