Rumah Split Level Atau Rumah Bertingkat?

Yasmin Shafiyyah – Homify Yasmin Shafiyyah – Homify
IKODESIGN KG, Architekturbüro zwo P Architekturbüro zwo P Espacios comerciales
Loading admin actions …

Lebih pilih mana, rumah split level atau rumah bertingkat? Jika melihat faktor harga tanah di daerah perkotaan yang semakin tinggi, kedua konsep rumah ini sangat tepat dijadikan sebagai alternatif dalam membangun rumah impian. Sebab, rumah split level dan rumah bertingkat cocok dibangun secara vertikal di atas lahan yang terbatas.

Masih bertanya-tanya, manakah yang lebih baik? Keduanya sama-sama memiliki daya tarik serta kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Oleh karena itu, sebelum memutuskan, Anda perlu mempertimbangkan banyak hal, mulai dari ketersediaan lahan, kondisi kontur lahan, budget yang dimiliki, keselarasan interior bangunan, hingga kenyamanan rumah untuk ditempati Anda dan keluarga.

Untuk lebih meyakinkan Anda, berikut kami paparkan kelebihan serta kekurangan rumah split level dan rumah bertingkat. Anda bisa mencermati, mengkalkulasi biaya, serta membandingkan dengan baik, manakah yang lebih baik untuk kondisi finansial Anda, struktur lahan yang dimiliki, dan hal lainnya. Yuk, mari kita simak.

Pengertian Rumah Split Level

Sebenarnya, apa pengertian dari split level? Split level merupakan istilah dalam dunia arsitektur yang merujuk pada teknik konstruksi untuk menciptakan ruangan dengan mengubah ketinggian lantai. Misalnya, Anda ingin menerapkan konsep split level pada ruang tamu dan ruang keluarga, yang perlu dilakukan adalah lantai ruang tamu dibuat sedikit lebih tinggi dari ruang keluarga, atau sebaliknya.

Umumnya, terdapat tangga pendek yang menghubungkan dua lantai dengan ketinggian level yang berbeda. Adapun pembedaan ketinggian ruang dalam konsep ini selalu menggunakan ukuran tinggi sekitar 10 – 15 cm, jika diharuskan lebih tinggi maka diperlukan anak tangga.

Adapun ciri-ciri dari rumah split level secara umum antara lain sebagai berikut.

1. Cenderung berkonsep minimalis 

2. Bangunan rumah cenderung berbentuk persegi 

3. Fasad (muka rumah) asimetris 

4. Ada sebagian atap yang lebih rendah dari atap yang lain 

5. Garasi yang integrated

6. Biasanya sebagian loteng dimanfaatkan secara fungsional, misalnya sebagai ruang penyimpanan 

7. Biasanya berdiri di atas tanah yang berkontur dan ada ruangan yang berada di setengah atau bawah permukaan tanah

8. Biasanya terjadi pemanfaatan material kayu atau besi sebagai bahan membuat level

Kelebihan Rumah Split Level

Ada beberapa kelebihan konsep rumah split level yang dapat Anda pertimbangkan secara matang, antara lain sebagai berikut.

1. Jadi solusi untuk lahan berkontur

Konsep rumah split level ini menjadi solusi yang tepat untuk diterapkan pada lahan berkontur. Sebab, akan menjadi pekerjaan lebih jika Anda harus meratakan lahan terlebih dahulu. Lebih baik menyiasati bangunan dengan mengikuti kontur yang sudah ada melalui konsep rumah split level.

2. Memberikan ruang-ruang lebih

Menurut Associates Director Delution, Fahmy Dsrizal Mahdy, dengan konsep split level, rumah dengan luas bangunan 140 meter persegi, bisa mendapat tiga kamar tidur, satu kamar pembantu, dua kamar mandi, sekaligus void yang sangat tinggi yakni 8 meter.

Sedangkan jika dibangun rumah bertingkat dua lantai, dengan luas bangunan yang sama, kemungkinan hanya dapat dua kamar tidur dan satu kamar pembantu.

3. Memberikan kesan luas dan terbuka

Konsep split level terasa lebih akrab dan lapang karena setiap ruang terhubung tanpa sekat masif. Umumnya, konsep split level ini tidak memerlukan partisi atau pintu khusus, sebab masing-masing ruang hanya dipisahkan oleh ketinggian lantai yang berbeda-beda.

4. Membuat sirkulasi udara lebih baik

Split level identik dengan sifatnya yang terbuka, dengan begitu tentu akan membuat sirkulasi udara di dalam rumah menjadi lebih segar. Tidak hanya itu, pencahayaan alami juga akan didapatkan secara lebih baik dibandingkan dengan rumah tanpa konsep perbedaan level lantai.

5. Memberikan kesan dinamis

Apabila dibandingkan dengan rumah yang datar, sumah split level memberikan kesan yang jauh lebih dinamis. Sebab, Anda bisa berkreasi lebih banyak pada interior ruangan, misalnya dengan menciptakan perpaduan ketinggian lantai yang berani. Hal ini agar setiap ruangan dapat dipisahkan secara maksimal.

Kekurangan Rumah Split Level

Meskipun banyak kelebihan yang ditawarkan rumah bergaya split level, tentunya konsep ini juga memiliki kekurangan. Pertama, banyaknya tangga dapat menimbulkan risiko terjadinya kecelakaan, terlebih jika Anda memiliki anak-anak yang masih kecil atau orangtua yang sudah lanjut usia. Tidak hanya itu, peningkatan lantai dalam konsep ini juga cenderung membatasi pandangan.

Sistem konstruksi split level jauh lebih rumit dan tidak sesederhana rumah konvensional bertingkat. Meskipun terkesan lebih efisien, dengan kontruksi rumit dan perencanaan yang kurang matang, konsep ini bisa jadi membutuhkan biaya yang lebih besar dari rumah biasa.  Dan perlu diperhatikan, konsep split level ini hanya dapat diaplikasikan untuk pembangunan dari awal dan bukan renovasi.

Rumah Bertingkat

Terbatasnya lahan tentu berdampak pada semakin tingginya harga tanah yang ditawarkan. Hal inilah yang membuat rumah-rumah modern tumbuh secara vertikal dan ramping. Dengan lahan terbatas yang dimiliki, Anda bisa membangun rumah bertingkat untuk dapat membangun lebih banyak ruangan yang cukup untuk Anda dan keluarga. Anda bisa temukan ragam inspirasi dari desain rumah dua lantai yang penuh gaya ini.

Sama seperti rumah split level, pembangunan rumah bertingkat juga harus mempertimbangkan banyak hal, antara lain sebagai berikut.

1. Rencanakan tata letak ruangan

Pastikan Anda merencanakan rancangan tata letak ruangan secara matang sesuai dengan kebutuhan. Anda bisa bekerjasama dengan para ahli atau kontraktor agar rancangan tata letak tersusun secara jelas untuk memaksimalkan lahan yang terbatas.

2. Pemilihan material

Anda bisa berdiskusi dengan kontraktor terkait material yang tepat untuk bangunan bertingkat. Umumnya, material ringan akan digunakan untuk pembangunan lantai dua. Material ringan ini bisa berupa partisi dinding interior serta bata hebel untuk bagian dinding eksterior.

3. Penambahan tangga

Pada rumah bertingkat, tentunya harus ada bagian lantai ruangan yang difungsingkan untuk pembuatan tangga. Agar menghemat tempat, Anda bisa mengaplikasikan tangga dengan model U atau J.

4. Area Basah

Perlu diperhatikan, usahakan agar membuat area basah yang tegak lurus untuk lantai satu dan lantai dua. Hal ini agar memudahkan dalam membuat saluran air dan mencegah terjadinya kebocoran pipa.

Kelebihan Rumah Bertingkat dibanding Rumah Split Level

Jika sebelumnya sudah dibahas kelebihan rumah split level, berikut akan dipaparkan kelebihan rumah bertingkat sebagai perbandingan.

1. Memanfaatkan lahan sempit secara maksimal

Dengan lahan yang terbatas, Anda tetap bisa membangun rumah yang nyaman untuk keluarga dengan  membuat hunian dua lantai atau lebih. Meskipun terkesan sempit, Anda bisa menyiasati dengan melakukan perluasan secara vertikal. Hal ini akan membuat rumah bertingkat Anda terlihat lebih besar.

2. Memiliki Privasi

Jika rumah split level cenderung terbuka dan kurang privasi, maka rumah bertingkat akan memungkinkan Anda dan keluarga untuk mendapatkan privasi lebih. Misalnya, Anda dan keluarga kecil tinggal bersama dengan orangtua, maka Anda bisa menempatkan orangtua di lantai satu dan Anda beserta keluarga kecil di lantai dua.

3. Sistem konstruksi yang tidak terlalu rumit

Sistem konstruksi pembangunan rumah bertingkat tidak begitu rumit jika dibandingkan dengan konsep rumah split level. Anda hanya perlu berdiskusi dan bekerjasama dengan kontraktor agar mendapatkan hasil terbaik.

4. Bisa dibangun dengan renovasi rumah yang ada

Jika rumah split level hanya bisa dilakukan pembangunan dari awal, rumah bertingkat dapat dibangun melalui renovasi rumah yang sudah ada. Anda dan kontraktor hanya perlu menyesuaikan dengan kondisi bangunan yang ada.

Kekurangan Rumah Bertingkat dibanding Rumah Split Level

Rumah bertingkat memiliki tangga yang cukup tinggi untuk menghubungkan lantai satu ke lantai berikutnya. Tangga ini mungkin akan membuat Anda dan keluarga merasa lelah saat harus naik-turun. Siasati dengan menempatkan barang-barang penting di lantai satu untuk mengurangi intensitas turun naik tangga.

Tangga yang cukup tinggi juga bisa menimbulkan risiko kecelakaan apabila Anda memiliki anak kecil atau orang tua yang sudah lanjut usia. Solusinya, seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, Anda bisa menempatkan orangtua dan anak Anda di lantai satu untuk mengurangi risiko terjatuh dari tangga.

¿Necesitas ayuda con tu proyecto?
¡Contáctanos!

Destacados de nuestra revista